Kamis, 03 Desember 2009

http://www.sysneta.com/jaringan-wan

Wide Area Network (WAN) adalah suatu jaringan yang digunakan untuk membuat interkoneksi antar jaringan local yang secara fisik tidak berdekatan satu sama lain, yang secara fisik bisa dipisahkan dengan kota, propinsi, atau bahkan melintasi batas geography – lintas negara dan benua. Ada beberapa Teknologi Jaringan WAN saat ini yang bisa kita gunakan. Berbeda dengan jaringan LAN, ada perbedaan utama antara keduanya dimana terletak pada jarak yang memisahkan jaringan-2 yang terhubung tersebut. WAN menggunakan media transmisi yang berbeda, maupun hardware dan protocol yang berbeda pula dengan LAN. Data transfer rate dalam komunikasi WAN umumnya jauh lebih rendah dibanding LAN.


Komunikasi Jaringan WAN



Teknologi Jaringan WAN bergantung pada fihak ketiga dalam hal ini perusahaan penyedia layanan Telecommunication yang menyediakan layanan hubungan jarak jauh. Tidak seperti pada jaringan LAN dimana koneksi antar device (komputer) ditransmisikan dari satu piranti digital / komputer kepada piranti digital lainnya melalui koneksi fisik secara langsung, teknologi jaringan WAN menggunakan kombinasi sinyal analog dan sinyal digital dalam melakukan transmisi data.


Pada diagram jaringan WAN berikut ini menjelaskan masing-2 komponen dan fungsi dalam konsep teknologi Jaringan WAN.


Diagram jaringan WAN dan piranti pendukungnya

Diagram jaringan WAN dan piranti pendukungnya



  1. DTE (Data terminal equipment) adalah suatu piranti disisi link jaringan WAN yang berada pada sisi pelanggan (biasanya gedung / rumah pelanggan) yang mengirim dan menerima data. DTE (biasanya berupa router jaringan atau bisa saja berupa komputer atau multiplexer) adalah merupakan tanda marka antara jaringan WAN dan jaringan LAN. DTE ini merupakan piranti yang akan berkomunikasi dengan piranti DCE disisi ujung lainnya.


  2. Demarc atau titik demarkasi adalah titik yang merupakan interface jaringan dimana kabel perusahaan telpon terhubung dengan rumah pelanggan.

  3. Local Loops adalah perpanjangan kabel line telpon dari Demarc menuju kantor pusat Telco yang mana pemeliharaannya difihak Telco, bukan tanggung jawab pelanggan. Kabel ini bisa berupa kabel UTP, fiber optic atau gabungan keduanya dan juga media lainnya.

  4. DCE (data circuit terminating equipment) adalah suatu piranti (biasanya berupa router disisi ISP) yang berkomunikasi dengan DTE dan juga WAN Cloud. DCE ini merupakan piranti yang memasok clocking (denyut sinyal sinkronisasi) kepada piranti DTE. Sebuah modem atau CSU/DSU disisi pelanggan bisa diklasifikasikan sebagai DCE. DTE dan DCE bisa saja beupa piranti yang serupa / router akan tetapi mempunyai peran dan fungsi yang berbeda.

  5. WAN cloud, merupakan hirarchi Trunk, Switches, dan CO (central office) yang membentuk jaringan telephone lines. Struktur fisik bisa bervariasi, dan jaringan-2 yang berbeda dengan titik koneksi bersama bisa saja saling overlap, makanya direpresentasikan dalam bentuk WAN cloud. Sisi pentingnya adalah bahwa data masuk melalui jaringan telpon, menjelajah sepanjang line telpon, dan tiba pada tepat pada alamat tujuannya.

  6. PSE (packet switching exchange) adalah suatu Switch pada jaringan carrier packet switched. PSE-2 ini merupakan titik-titik penghubung dengan WAN cloud.


Paket messages menjelajah dari titik ke titik yang berbeda tergantung pada koneksi fisik dan protocol yang digunakan. Disini tidak lagi dibahas mengenai teknologi jaringan WAN dalam koneksi WAN yang sudah dibahas sebelumnya, yang secara pokok ada tiga macam berikut ini:




  1. Koneksi Dedicated

  2. Jaringan Circuit-switched

  3. Jaringan Packet-switched


Jenis Jaringan WAN dedicated dan switched mempunyai suatu koneksi yang selalu tersedia kepada jaringan, akan tetapi untuk jenis circuit switched perlu melakukan suatu pembentukan koneksi via semacam mekanisme dial-up antar kedua piranti yang mau berkomunikasi. Dalam suatu konfigurasi dial-on-demand routing (DDR) – router secara automatis membuka koneksi jika ada data yang akan ditrasnmisikan (tentunya sesuai dengan access-list rule), dan akan menutup sendiri jika line dalam keadaan idle selama durasi tertentu yang disetel dalam konfigurasinya.


Layanan Jaringan WAN


Ada banyak penerapan teknologi jaringan WAN pada layanan WAN oleh ISP atau jasa layanan koneksi WAN yaitu sebagai berikut:


PSTN


PSTN adalah public switched telephone network, adalah merupakan teknologi tertua dan diapakai secara luas diseluruh dunia dalam komunikasi WAN. PSTN adalah teknologi Jaringan WAN dalam jaringan circuit-switched. Teknologi ini berbasis dial-up atau leased line (always-on) menggunakan line telephone dimana data dari digital (komputer) diubah menjadi data analog oleh modem, dan kemudian data tersebut menjelajah dengan kecepatan terbatas sampai 56 Kbps saja.



Leased lines


Leased line adalah jenis dedicated dari teknologi jaringan WAN menggunakan suatu koneksi langsung yang bersifat permanen antara piranti yang berkomunikasi dan memberikan suatu koneksi konstan dengan kualitas layanan koneksi (QoS). Akan tetapi leased line adalah lebih mahal dibanding dengan sambungan sesuai kebutuhan (dial-on-demand) PSTN.


X.25


X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T – adalah suatu teknologi jaringan WAN paket switching melalui jaringan PSTN. X.25 dibangun dengan merujuk pada layer Data Link dan Physical layer pada referensi model OSI. Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switched, walaupun X.25 bisa juga dibentuk menggunakan jaringan digital. Protocol X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antara DTE dan DCE di setup dan dipelihara dalam Public Data Network (PDN)



  • Anda perlu berlangganan layanan X.25 yang bisa menggunakan line dedicated kepada PDN untuk membentuk koneksi WAN.


  • X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 Kbps pada line analog.

  • X.25 menggunakan frame sebagai ukuran variable paket

  • Disediakan deteksi dan koreksi error untuk menjamin keandalan melalui kualitas line analog yang rendah.


Frame relay


Frame relay telah dibahas panjang lebar secara terpisah, artikel yang termasuk juga jaringan frame relay dan juga koneksi frame relay. Frame relay adalah salah satu teknologi jaringan WAN dalam paket switching – suatu komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi.


ISDN



ISDN secara rinci juga dibahas terpisah, lihat jaringan ISDN disini baik untuk jaringan ISDN BRI maupun jaringan ISDN PRI. ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan standards pada penggunaan line telephone untuk kedua transmisi analog maupun digital.


ATM


Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi jaringan WAN dengan koneksi kecepatan tinggi dengan menggunakan paket switched system dari kecepatan 155 Mbps sampai 622 Mbps. Ia dapat mentransmisikan data secara simultan, voice yang digitize, dan sinyal digitize video melalui kedua jaringan LAN dan WAN. Karakteristik ATM meliputi berikut ini:



  • Menggunakan cell kecil berukuran tetap (53-byte) yang mana lebih muda diproses dibandingkan X.25 maupun frame relay yang menggunakan cell dengan panjang bervariable


  • Transfer rate bisa setinggi sampai 1.2 Gigabits

  • Line digital berkualitas tinggi, low noise, yang menghilangkan perlunya adanya error-checking.

  • Bisa menggunakan bermacam-macam media baik coaxial, twisted pair, maupun fiber optic.

  • Bisa mentransmisikan secara simultan jenis data yang berbeda.


Tidak ada perbedaan yang jelas antara layanan WAN seperti frame relay dan ISDN. Misalkan saja anda bisa menggunakan protocol frame relay melalui line ISDN. Begitu piranti terhubung dengan WAN cloud, protocol internal dapat mengkonvert data traffic kedalam format seperlunya kemudian mengkonvert data itu kembali disisi ujung lainnya.


Hardware WAN


Hardware WAN biasanya tergantung pada layanan WAN yang ingin anda koneksikan. Setiap protocol WAN mempunyai spesifikasi dan kebutuhan yang berbeda untuk hardware dan media transmisinya. Akan tetapi anda mempunyai pilihan dalam hardware yang anda gunakan, dan hardware WAN selalu compatible dengan layanan WAN.



Penyedia layanan WAN biasanya memberikan pilihan kepada anda hardware apa yang akan dipakai untuk jaringan WAN dan local loop sampai titik demarc. Local loop biasanya kabel tembaga, kabel yang sama dengan digunakan untuk layanan telpon.


Kabel tembaga diklasifikasikan berdasarkan bandwidth, pada gilirannya menentukan berapa besar data yang bisa dikirim, dan apakah sinyal analog atau digital. Berikut dijelaskan dua metoda dalam mengklasifikasikan bandwidth melalui kabel tembaga.


POTS (plaint old telephone services)


Layanan POTS mempunyai karakteristik berikut:



  • Kabel-kabel yang ada hanya menggunakan satu pasangan twisted

  • Sinyal analog digunakan melalui local loops

  • Sebuah modem diperlukan untuk digunakan mengkonversi sinyal digital kedalam sinyal analog.

  • Batas efektif line sebatas 56 Kbps



T-Carriers


Teknologi jaringan WAN menggunakan teknologi T-Carriers mempunyai karakteristik berikut ini:



  • Menggunakan dua pasang twisted kabel tembaga

  • Menggunakan sinyal digital

  • Beberapa channel 64 Kbps beroperasi pada kabel yang sama.


T-cariers line diklasifikasikan oleh beberapa channel pendukung yaitu:



  • T1 (24 channels)


  • E1 (31 channel)


Catatan bahwa channel 64 Kbps terkadang disebut sebagai DS-0. Line yang menggunakan 24 channel (T-1) juga biasa direferensikan kepada line DS-1. Line T-Carriers dapat dibagi menurut jenis data (yaitu: data, digitized voice, digitized video).


Disamping media transmisi, anda memerlukan hardware untuk menghubungkan ke WAN dan juga format signal yang tepat untuk jenis koneksi yang anda gunakan. Kita tahu bahwa modem mengkonversikan sinyal analog ke digital dan sebaliknya. Kita menggunakan satu atau kedua hardware berikut ini dalam semua jaringan digital:


Multiplexer


Sebuah multiplexer adalah hardware yang menggabungkan signal dari dua atau lebih piranti kedalam media segmen yang sama. Pada sisi penerima, multiplexer memisahkan sinyal-2 gabungan ini.



  • Sebuah multiplexer Statistical menggunakan channel2 virtual berbeda pada medium fisik yang sama untuk mengirim beberapa sinyal2 yang berbeda sekaligus, yaitu sinyal2 menjelajah bersamaan melalui medium yang sama

  • Multiplexer time-division mengirim data paket dari sinyal2 yang berbeda pada interval waktu yang berbeda ketimbang harus mengirim paket dengan membagi medium fisik kedalam chanel2, data dikirim pada slot waktu yang berbeda.



CSU/DSU


Sebuah Channel service unit / Data service unit (CSU/DSU) menghubungkan sebuah jaringan dengan line kecepatan tinggi seperti T1. Piranti ini melakukan format aliran data digital kedalam format frame yang tepat dan juga line code untuk line digital. Ia juga memberikan fungsi timing. Beberapa CSU/DSU juga berfungsi sebagai multiplexer juga atau dibangun integral kedalam router.



  • CSU menerima dan mengirim sinyal kepada line WAN, melakukan echo feedback sinyal selama test telpon dan meredam interferensi electrical

  • DSU mirip sebuah modem antara DTE dan CSU. Ia mengkonversikan frames dari format yang digunakan didalam LAN kedalam format yang digunakan pada line T1, dan juga sebaliknya. Ia juga memanage line, error timing, dan regenerasi sinyal.


Kita juga bisa menggunakan berbagai macam interface protocol untuk konektivitas WAN, seperti synchronous serial protocols atau asynchronous protocols.


Synchronous serial protocol menggunakan clock sinyal stabil antara DCE dan DTE kepada waktu transmisi data. Komunikasi synchronous mengirim data frame yang besar sejalan dengan waktu clock dan baud-rate. Ia menggunakan bandwidth secara effisien.


Protocol signal synchronous meliputi:




  • V.35

  • RS-232 (EIA/TIA)

  • X.21

  • RS-449

  • RS-530


Setiap jenis piranti serial menggunakan konekstor khusus meliputi:



  • DB60

  • DB25


  • DB15

  • DB9


Catatan bahwa nomor yang mengikuti tersebut menunjukkan jumlah pin, DB25 menunjukkan jumlah pin 25 dsb.


Protocol asynchronous


Protocol asynchronous menambahkan start-bit dan stop-bit pada setiap paket yang dikirim ketimbang memaksa kedua piranti pengirim dan penerima untuk menggunakan clock yang sama. Sinyal protocol asynchronous adalah paling banyak dipakai antara dua modem. Akan tetapi dia juga menambahkan overhead karena penambahan extra bit yang pada gilirannya memperlambat baud rate. Protocol sinyal asynchronous meliputi:



  • V.90

  • V.42

  • V.35


  • V.34

  • V.32, V.32bits, V.32turbo

  • V.22


Sinyal asynchronous menggunakan line telpon standard dan jacks. Koneksi meliputi:



  • RJ-11 (2 kabel)

  • RJ-45 (4 kabel)

  • RJ-48



Interface bisa dirujuk kepada port fisik pada router yang menghubungkan LAN dan WAN.


Methoda encapsulation jaringan WAN


Protocol layer fisik WAN menspesifikasikan metoda hardware dan bit sinyal. Protocol layer Data link mengendalikan beberapa atau semua fungsi2 berikut:



  • Error checking dan koreksi

  • Pembentukan link

  • Komposisi frame-field

  • Point-to-point flow control


Protocol2 layer Data link juga menjelaskan metoda encapsulation atau format frame. Metoda encapsulation WAN umumnya adalah HDLC (high level data link control). Tergantung pada layanan WAN dan metoda koneksi, beberapa metoda encapsulation meliputi:




  • Cisco HDLC untuk synchronous, koneksi point-to-point dengan router Cisco

  • LAPB untuk jaringan2 X.25

  • LAPD dalam kombinasi dengan protocol lain untuk channel B dalam jaringan ISDN

  • PPP untuk akses LAN dial-up, jaringan WAN circuit-switched dan jaringan ISDN

  • Cisco/IETF untuk jaringan frame relay


Diagram berbagai macam metoda encapsulation WAN

Diagram berbagai macam metoda encapsulation WAN


Diagram diatas menjelaskan metoda encapsulation berbagai teknologi jaringan WAN.

source:http://www.sysneta.com/jaringan-wan

Instalasi DHCP Server

Cara Melakukan Setup Dan Konfigurasi DHCP Server, Konfigurasi Scope IP Address, Dan Authorisasi DHCP Server Pada Suatu Infrastruktur Jaringan


Pada artikel sebelumnya sudah dibahas tentang pentingnya peran DHCP server dalam infrastruktur jaringan windows 2003, begitu juga studi kasus dalam implementasi jaringan windows 2003 juga telah disinggung tentang kebutuhan sebuah DHCP server pada site Guinea Smelter dengan konfigurasi sebagai berikut:












Server Name: GUISML-HR-DHCP1


IP Address: 192.168.101.240/23

DNS servers: 192.168.101.253 dan 192.168.101.252


Scope IP Address: 192.168.100.1 – 192.168.101.254


Subnet mask: 255.255.254.0



Default Gateway: 192.168.101.254


Exclusion: 192.168.101.200 – 192.168.101.254


Perhatikan notasi /23 pada penulisan IP address diatas yang telah dibahas pada design IP address yang berarti jumlah bit “1” untuk subnet mask 255.255.254.0 sebanyak = 23.


Setup DHCP server


Windows server dimana anda akan fungsikan sebagai DHCP server harus diberikan IP address statis yang juga berada pada subnet yang sama dengan konfigurasi Scope DHCP server.


Sebelum sebuah server windows bisa difungsikan sebagai DHCP server, maka pertama kali yang harus dilakukan adalah instalasi ‘DHCP server role’ terlebih dahulu. Bagaimana caranya?



Anda harus logon sebagai administrator – misal sebagai member dari domain local security group ‘DHCP Administrator’ atau member dari global group ‘Domain admin’ untuk bisa install dan me-manaje DHCP server.


DHCP server role tidak diinstall by default dalam windows, maka kita harus install terlebih dahulu role ini.


Klik Start => pilih ‘Manage Your Server’ => klik ‘Add Or remove a role’ => pilih ‘DHCP role’ => kemudian klik ‘Next’ untuk memulai instalasi role DHCP server, biarkan instalasi sampai selesai.


Atau anda juga bisa menggunakan ‘Windows component wizard’, buka ‘Control panel’ dan dobel klik ‘Add and Remove Programs’ => ‘Add / Remove Windows Component’ => di dalam Networking Services, component DHCP ada dalam sini bersama component DNS.



Setelah selesainya installation wizard anda bisa melakukan verifikasi kalau services DHCP server sudah terinstall dengan benar, dengan jalan membuka tool console administrative DHCP. Untuk mengakses console DHCP, Klik Start => Administrative Tools => DHCP


Dari console DHCP ini anda bisa melakukan konfigurasi DHCP dan memanagenya secara virtual semua fitur yang berhubungan dengan konfigurasi DHCP server anda termasuk Scope, Exclusion, Reservation, dan juga Options.


Authorisasi Server DHCP


Jika DHCP server ini akan di integrasikan kedalam jaringan Active Directory, maka harus di Authorisasi. Yang bisa di Authorized hanyalah domain controller dan member server yang berpartisipasi kedalam active directory. Dan DHCP server pertama kali yang ada dalam suatu system active directory haruslah yang authorized. DHCP server yang ada pada stand-alone server atau workgroup (tidak di Join domain) yang menggunakan Windows server 2000 atau Windows server 2003, tidak bisa diauthorized dalam jaringan active directory. Akan tetapi bisa coexist dalam jaringan ini selama tidak di deploy pada suatu subnet yang ada DHCP server yang sudah authorized, DHCP server ini biasa disebut rogue server. Akan tetapi konfigurasi seperti ini tidak direkomendasikan. Dan jika rogue DHCP server mendeteksi adanya DHCP server yang authorized pada subnet yang sama, maka secara automatis DHCP server ini akan berhenti melayani pemberian IP address kepada clients.


Untuk melakukan authorisasi DHCP server cukup klik kanan pada node DHCP server ini dan pilih Authorize. Akan anda harus menjadi member global security group Enterprise Admins untuk bisa melakukan authorisasi server DHCP.



Konfigurasi Scope


Scope dalam DHCP server adalah pool IP address didalam suatu logical subnet yang bisa diberikan / dipinjamkan kepada clients, seperti 192.168.100.1 sampai 192.168.101.254. suatu IP address yang ditawarkan kepada suatu clients disebut sebagai suatu ‘lease’, dan lease ini akan menjadi active dengan periode waktu tertentu. Clients harus melakukan pembaharuan ‘lease’ jika sudah mencapai 50% periode masa pinjam IP (defaultnya adalah 8 hari). Anda juga bisa secara manual memperbaharui lease IP address ini dengan menggunakan command: ipconfig /renew pada windows prompt.


Untuk membuat scope lakukan klik kanan pada node DHCP server dan pilih ‘new scope’ pada menu Action. Sekaligus anda juga bisa configure fitur-fitur lainnya yaitu:



  • Scope Name Page, anda bisa memberikan nama scope

  • IP Address range page, anda bisa memberikan mulai dan akhir dari cakupan IP address dalam scope ini.


Instalasi DHCP - New Scope Range

Instalasi DHCP - New Scope Range



  • Add Exclusions page, anda bisa memberikan range IP address exclusive yang tidak dipinjamkan kepada clients didalam range scope IP address. misalkan dicadangkan untuk piranti dengan MAC address tertentu.



Instalasi DHCP Server - Exclusion range

Instalasi DHCP Server - Exclusion range



  • Lease duration page, anda bisa menyetel lamanya masa pinjam pakai IP address kepada clients.


Selain konfigurasi Scope diatas, anda juga bisa melakukan konfigurasi Option berikut ini pada page-2 berikutnya dalam wizard instalasi scope ini atau anda bisa melakukannya nanti (setelah selesai instalasi wizaed ini).


Catatan: Jika anda memilih untuk melakukan setting Option setelah selesai wizard, maka anda tidak diberikan kesempatan untuk mengaktifkan scope ini, jadi anda harus melakukan pengaktifan secara manual sebelum scope ini bisa berfungsi.


Apa saja scope option yang bisa diisi?



  • Router (Default Gateway) page, ini adalah opsional untuk memberikan default Gateway Address kepada clients

  • Domain Name and DNS Servers page (opsional), anda bisa memberikan parent domain dan juga DNS server kepada clients.



Instalasi DHCP server - DNS Server Option

Instalasi DHCP server - DNS Server Option



  • WINS server page (opsional), untuk memberikan IP address WINS server. clients menggunakan WINS server untuk resolusi NetBIOS name kepada IP address.

  • Activate Scope page (opsional), pilihan apakah anda menghendaki scope IP ini akan diaktifkan begitu wizard ini selesai.


Semua scope option ini bisa di modifikasi nantinya setelah selesai instalasi wizard melalui console DHCP.


IP Address Range


Anda bisa memasukkan semua IP address dalam scope pada subnet dimana anda mengaktifkan DHCP server, akan tetapi anda juga harus segera meng-exclusion kan semua IP address yang dipakai secara statis kepada semua server atau piranti jaringan lainnya.


Anda juga bisa memilih untuk membatasi IP address scope sampai pada batas dimana IP address dipakai untuk keperluan pemberian IP address statis kepada servers. Misalkan anda akan mencadangkan semua pemakaian IP address statis dari 192.168.101.200 sampai 192.168.101.254, maka scope anda harus berakhir sampai pada 192.168.101.199 saja. Jadi anda tidak perlu repot-2 membuat IP address exclusion.

source :http://www.sysneta.com

SOAL

1. Apa yang dimaksud dengan LAN ?
2. Apa keuntungan yang diperoleh dari jaringan komputer ?
3. Alat-alat apa yang dibutuhkan dalam membuat jaringan komputer ?
4. Bagaimana cara melakukan penyambungan kabel jaringan (mengkrimping ?)
5. Bagaimana cara memberi nama komputer beserta workgroupnya ?
6. Bagaimana cara memberi alamat komputer (IP Adrress) pada masing-masing komputer
client !
7. Bagaimana cara melakukan tes koneksi untuk komputer yang telah diberi alamat
komputer (IP Address) ?
8. Apa pesan yang muncul apabila perintah tes koneksi jaringan komputer berhasil dan tidak
berhasil ?
9. Apa yang dapat Anda lakukan ketika komputer Anda tersambung dengan komputer lain di
jaringan ? Sebutkan salah satu dan bagaimana caranya ?
10. Bagaimana cara yang anda lakukan apabila komputer tidak tersambung ke jaringan !


JAWABAN

1. Jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil

2. Kita dapat melakukan Sharing data, sharing printer serta penyimpanan data lebih aman.

3. Alat-alat yang dibutuhkan dalam membuat LAN:

- Beberapa unit komputer

- Kabel UTP

- Konektor Rj-45

- Tang crimping

- Tester

- HUB

- OS Windows/Linux

- 1 OS Server



4. Buka kulit kabel kabel terlebih dahulu. Lalu Kita urutkan Warna kabel (Putih-Orange, Orange , Putih-hijau, Biru, Putih-biru, Hijau, Putih-coklat, Coklat)tsb. Setelah itu potong ujung kabel tsb secara rata. Kemudian masukkan ke dalam konektor Rj-45 (pastikan kabel-kabel tsb benar-benar masuk pada konektor). Kemudian crimping dengan menggunakan tang crimping. Untuk memastikan hasil crimping kabel tersebut, gunakan tester.

5. Membuat computer name & workgroup:

- Klik kanan My computer – Properties

- Pilih Tab Computer Name – Klik Change - isikan nama komputer pada Computer Name

- Untuk membuat workgroup – isikan nama workgroup pada pilihan workgroup



6. Memberi Ip address pada masing – masing komputer:

- Klik kanan My Network Place – Properties

- Klik kanan pada Local Area Connection – Properties

- Double klik pada pilihan TCP/IP

- Isikan alamat Ip komputer – Klik OK

7. Cara untuk melakukan tes koneksi adalah dengan melakukan Pinging (run – Ketik ping ip address).

8. Pesan yang muncul bila Tes koneksi berhasil adalah” Reply from…………….”

9. Yang kita lakukan ketika komputer kita terhubung dangan komputer lain adalah Netmeeting (Run – conf.exe lalu install)alamat Ip komputer lain yang tersambung dengan komputer kita lalu Klik Icon telphone.

10. Cara yang kita lakuakan bila komputer kita tidak tersambung ke jaringan:
     # cek IP address apabila masih belum tersambung
     # cek kabel UTP dan konektor, pastikan benar - benar tertancap
     # cek port pada HUB dan pastikan lampu port pada HUB menyala
     # cek kembali sambungan komputer pada jaringan dengan cara PING pada RUN